Tuesday 15 August 2017

Ternyata Belajar Matematika Melatih Orang Bersikap Jujur

Ternyata Belajar Matematika Melatih Orang Bersikap Jujur

Matematika merupakan mata pelajaran yang tak asing lagi terdengar di telinga orang yang pernah merasakan bangku sekolah. Mata pelajaran yang satu ini seakan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia selama menjalani masa sekolah.

Belajar Matematika Melatih Orang Bersikap JujurDiakui atau tidak, matematika merupakan mata pelajaran yang paling ngetren di kalangan siswa. Baik itu gurunya, PRnya, tugasnya, ulangannya, rumusnya, dan banyak lagi. Beberapa siswa tidak suka dengan matematika. Beberapanya lagi belajar matematika dengan sungguh-sungguh. Belajar matematika secara tidak langsung melatih kita belajar untuk menyederhanakan penyelesaian masalah. Memang, konteksnya menyederhanakan masalah matematika. Tetapi jika dimaknai, belajar matematika akan berpengaruh juga kepada pola pikir seseorang dalam menghadapi masalah kehidupan sesungguhnya.

Lalu apa hubungannya dengan kejujuran? Belajar matematika membuat orang belajar menemukan jawaban yang benar dengan cara yang benar. Makna lain dibalik kalimat tersebut adalah bahwa untuk mencapai sebuah tujuan, langkah yang ditempuh haruslah benar, halal, dan penuh kejujuran. Kebenaran jawaban matematika dapat diukur dengan jelas dan tidak terpengaruh oleh faktor subjektivitas. Dengan demikian, dalam menyelesaikan masalah matematika seseorang tidak bisa berbuat "curang". Proses penyelesaian yang meloncat-loncat tanpa memperhatikan aturan walaupun menghasilkan jawaban yang benar akan diragukan dan membuat proses penyelesaian tidak benar sempurna.

Kebenaran jawaban matematika tidak memandang siapa yang menyelesaikannya tetapi tergantung bagaimana hasil penyelesaiannya. Walaupun seseorang tersebut memiliki jabatan yang tinggi, jika salah menyelesaikan jawaban matematika tetap akan dinyatakan salah. Begitu pun dengan pemeriksa. Sebuah jawaban matematika yang memang salah akan diakui salah oleh semua kalangan, tidak tergantung siapa pemeriksa tersebut. Seorang profesor matematika yang secara tidak sengaja melakukan kesalahan dalam menyampaikan teori matematika akan mengakui kesalahannya ketika ada orang menunjukkan letak kesalahan yang diperbuat olehnya meski di depan siswa SMA sekali pun.

No comments:

Post a Comment